Oleh : Abdul Azis Muslim
Menjadi
guru yang dirindukan tidaklah mudah. Sungguh sulit tapi tidak ada yang tidak
mungkin di dunia ini. Salah satu caranya dengan memberikan motivasi kepada
peserta didik dengan menyentuh hatinya. Ini salah satu tips yang
disampaikan oleh Aris Ahmad Jaya salah satu motivator bidang pendidikan dalam
diklat online yang dilaksanakan PGRI yang dipandu Omjay.
CEO
di Lembaga ABCo SUGESTI MOTIVATINDO itu menerangkan bahwa agar menjadi guru yang
menarik dan menyenangkan, seorang guru harus belajar untuk menarik perhatian
siswa dan tampil dengan menyenangkan. Bagaimana caranya? Agar menjadi guru
dengan pribadi yang menarik dan menyenangkan adalah mempersiapkan diri Anda
dengan latihan menjadi guru yang menarik (segi penampilan terbaik, berperilaku
menarik). “Ttunjukkan bahwa diri Anda benar – benar layak untuk mengizinkan
Anda hadir dan layak untuk diperhatikan dengan cara – cara yang menyenangkan
bagi siswa,” jelas pria asal Pati tersebut.
Menurut pria yang
lahir 23 Februari 1974 mendeskripsikan pengelompokan guru berdasarkan niatnya ada
dua yaitu guru betulan dan guru kebetulan. Guru betulan adalah guru yang
memang dari awal ingin menjadi seorang pendidik. Ingin mengajar dan memang
ingin menjadi guru. Guru seperti ini adalah sosok guru yang diidamkan. “Guru
ini mempunyai energi untuk mengajar dan menularkan imunya kepada anak didiknya,”
ucapnya.
Sementara
guru kebetulan yaitu guru dibutuhkan karena kebetulan ada lowongan mengajar,
baru lulus dari universitas dan diterima menjadi guru, kebetulan ada yayasan
milik orang tua.
Menurutnya
guru kebetulan adalah salah jika dilakukan terus menerus, namun bisa juga benar
jika guru tersebut akhirnya menjadi seorang guru yang menyadari tugasnya. Jika
seorang guru tidak mau menerima profesinya sebagai pilihan yang mulia, maka
baik itu guru betulan maupun guru kebetulan menjadi salah. Karena itu
untuk menjadi guru professional harus
sejak awal mempunyai niat dan semangat.
Lebih lanjut Aris
menjelaskan jika berdasarkan kinerjanyaada tipe guru yaitu guru nyasar, guru
bayar dan guru sadar. Guru Nyasar cirinya saat mengajar tidak mempunyai
target dan energi untuk mengajar. Sehingga siswa tidak menyukai cara
mengajarnya. Sementara, guru bayar adalah guru yang mengajar berdasarkan
energi uang. Mood mengajar sangat tergantung dengan adanya gaji dan tunjangan
guru yang diperoleh . Terakhir guru sadar adalah guru yang sangat
dicintai oleh siswanya. Pembelajarannya menyenangkan dan kehadiran guru ini
sangat dirindukan oleh siswa. Tipe terakhir inilah yang ideal.
Guru sangat
berpengaruh dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Maka menurut
motivator ini ada 4 peran guru yaitu mengajar, mendidik, menginspirasi dan
menggerakkan.
Mengajar
menurutnya adalah memindahkan ilmu dari guru kepada siswa. Pola ini adalah pola
konvensional yang sudah ketinggalan zaman. Sedangkan mendidik
yaitu
seorang guru harus menjadi idola, teladan / contoh sesuai dengan istilah guru
sendiri, digugu dan ditiru. Mendidik bukan mentransfer ilmu melainkan
menanamkan nilai – nilai moral dan karakter, seperti kejujuran, kedisiplinan,
bersyukur.
Peran
lain seorang guru adalah menginspirasi. Peran ini menuntut seorang guru menjadi
sosok yang menginspirasi siswa. Terakhir peran guru adalah mampu menjadi
penggerak. Jika guru sudah mampu mendidik dan menginspirasi, maka guru dipastikan
bisa menggerakkan siswa – siswanya untuk mengerjakan apa saja yang diminta oleh
guru demi ketercapaian kompetensi dalam pembelajaran
Aris
menegaskan bahwa jika setiap guru dapat menjalankan semua perannya dengan baik,
maka guru tersebut sudah bisa menyelami dunia anak. Menurutnya materi apapun
yang akan disampaikan oleh guru, sangat bergantung pada kesuksesan guru
tersebut untuk menarik minat anak kepada dirinya lalu kepada
pembelajarannya.
Berikut
ini adalah beberapa Langkah untuk Mengajar Gaya Motivator (MGM) : Pertama, Tips
membuka pintu mengizinkan : awali dengan senyum 1,2, 2, 5 (1 dari hati, 2 cm
kanan, 2 cm kiri, cukup 5 detik). Kedua, sapa siswa dengan cara yang berbeda,
misalnya : Semoga siswa yang menjawab salam saya, mendapat nilai yang terbaik
dan naik kelas, maka siswa akan menjawab dengan semangat. Ketiga, berikan apresiasi
klasikal secara verbal, misalnya : saya bangga menjadi wali kelas kalian.
Keempat, Berikan simulasi sederhana sebelum pembelajaran dimulai, misalnya
lakukan tepukan, tebak – tebakan, dan game lainnya. Kelima, tangkap basah
kebaikan, tempa besi selagi panas, artinya apresiasi siswa sesegera
mungkin.
Tips
kedua, yaitu menemukan titik lebihnya dan motivasi mereka melalui nilai
lebihnya. Seorang guru hanya perlu memberikan kesempatan pada siswanya untuk
menemukan titik lebihnya. Misalnya ada seorang siswa yang mempunyai kelebihan
dalam mata pelajaran matematika, maka guru dapat memberikan motivasi kepada
anak tersebut berdasarkan kelebihannya itu. Cara ini memberikan motivasi kuat
siswa untuk belajar
Ada
tiga cara untuk menemukan kehebatan dari siswa : pertama, Anda harus
mampu memberikan momentum / kesempatan hebat dari masing – masing siswa
berdasarkan nilai lebihnya. Kedua, libatkan mereka menjadi bagian dari pemain,
bukan sekedar menjadi penonton. Terakhir dengan memberikan label positif.
Aris
menambahkan bahwa komunikasi yang cerdas dan efektif juga dapat mendukung
kesuksesan pembelajaran. Dalam komunikasi, seorang guru harus menggunakan
bahasa cinta yang mudah dipahami oleh siswa. Pendidik harus mampu memahami
bahasa cinta yang cerdas dalam berkomunikasi siswanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar