Pengalaman adalah guru
terbaik. Pepatah yang sudah melegenda ini telah teruji diberbagai bidang. Salah
satunya seperti kisah guru berprestasi asal Jogyakarta yaitu Sigit Suryono,
M.Pd. Pria kelahiran Sleman ini hingga kini sudah 18 kali menyabet 18 prestasi
dan skalanya rata-rata tingkat nasional. Woow keren ya. Bagaimana
kisahnya?berikut ini terangkum saat beliau menyampaikan materi pelatihan
menulis online yang diasuh Omjay bekerjasama dengan PB PGRI.
Sejak tahun 2006 pria
kelahiran 20 Nopember 1976 ini sudah bergelut dalam kompetisi. Dengan waktu
yang cukup guru mapel IPA mempunyai karakter petarung kompetisi sehingga
mempunyai kemampuan analisa dan perhitungan yang matang dalam setiap even yang
diikutinya.
Apa saja yang harus
dipersiapkan agar bisa berkiprah dalam kompetisi. Dia mengajukan sejumlah hal
yang harus disiapkan dini oleh seorang pendidik diantaranya 1) Persiapkan diri sebaik mungkin,
2) Siapkan karya yang terbaik dengan indicator waktu pengerjaanya jangan instan
minimal 1 tahun sehingga betul-betul karya tersebut dijiawai 3) Jika kita lolos
ke tingkat nasional maka perlu melihat parameter atau ukuran dalam lomba
tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya 4) Siapkan fisik, mental dan fokus
terhadap lomba 5) saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita
sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita
siapkan karena akan banyak memakan waktu.
Lalu untuk lomba guru
berprestasi, pria yang mengajar SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta ini juga
menyajikan sejumlah trik yang wajib diikuti agar bisa maksial dalam lomba
tersebut. Apa saja?
Pertama, mencermati isi dari pedoman tersebut berkaitan
dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat
Nasional.
Kedua, Buatlah
portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan
guru berprestasi. (kumpulkan semua karya yang sudah kita buat selama 8 tahun
terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh
atasan langsung) misal undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap
kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat
yang lain selama 8 tahun tersebut memudahkan untuk menyusun portofolio.
Ketiga, mempersiapkan naskah inovatif dan sesuaikan
cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan
karya inovasi terbaik yang kita miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman
pemilihan guru berprestasi tingkat nasional. Karya bisa berupa PTK, best
practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen,
penelitian R&D, dll.
Keempat, Buatlah makalah evaluasi diri mengapa saya layak
sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan
pedoman guru berprestasi. jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri
maka makalah ini tidak perlu dibuat.
Kelima, Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka
yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang dibuat.
Menurutnya
kegiatan penilaian Gupres pada dasarnya dimana mulai dari tingkat kabupaten
hingga tingkat nasional. Yang kita perlukan adalah penguasaan karya kita dan
linearitas antara pertanyaan juri dengan jawaban kita. Minimalisir suara atau ‘noise’ yang mengganggu presentasi kita.
Mungkin di tingkat kabupaten, penilaian juri
berbeda-beda. Ada penilaian tentang strata pendidikan kita, ada yang menekankan
best pactice, tetapi intinya sama
yaitu kita menunjukkan portofolio mendidik kita.
Tidak kalah penting menurut beliau sehabat apapun
tidak boleh melupakan unggah-ungguh. Caranya dengan berkoordinasi dengan atasan
dan juga bekerjasama dengan teman sesame guru, “Nyuwun sewu disik untuk
mendapatkan surat tugas. Berkolaborasilah dengan rekan sejawat. Mustahil kita
bisa mengumpulkan dan mengisi portofolio sedemikian banyak tanpa bantuan
teman-teman di dunia nyata maupun dunia maya,”
tuturnya.
Berikut
alamat email yang bisa dihubungi jika ingin lebih lanjut berkorespondensi
dengan beliau. sigit.suryono@gmail.com, ciget_suryo@yahoo.com, http://ciget.info/?p=197
Tidak ada komentar:
Posting Komentar