Bagaimana menentukan tulisan itu
menarik atau tidak? Mudah. Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah emosi
pembacanya..Inilah rangkuman dari master menulis Budiman Hakim (Om Bud) dalam
pelatihan menulis Online yang dilaksanakan PGRI yang digawangi Omjay.
Cara menilai tulisan bagus cuma
dengan satu pertanyaan apakah buku kita mampu membuat pembaca tertawa
terbahak-bahak. Artinya ketika orang menangis atau tertawa terbahak-bahak maka
disitulah saat tulisan kita mampu menggugah emosi pembacanya. Kesimpulannya
adalah ketika kita menulis sebuah cerita, kita wajib memasukkan unsure emosi
dalam cerita itu. Sayangnya dalam pelaksanaannya tidak semudah itu.
Seringkali ketika kita ingin
menulis seringkali kita gak punya ide.. Orang mengistilahkan kondisi ini dengan
writers’ block.
Nah untuk mengantisipasi hal ini
ada dua hal yang bisa kita lakukan. Pertama
manfaatkan emosi. Caranya tuliskan semua perubahan emosi dalam kehidupan kita
sehari-hari. Metode ini disebut cerpenting
singkatan dari cerita pendek tidak
penting.
Cepenting adalah metode
menuliskan peristiwa remeh yang terjadi disekliling kita. Meskipun ceritanya
sepele tapi ternyata kita tertawa atau terharu atas peristiwa tersebut. Dengan
kata lain emosi kita tergugah. Cari cerita yang paling remeh tapi bikin kita
tertawa, marah dan terharu. Pokoknya semua rasa yang menggugah emosi kita.
Misalnya kita lagi naik motr terus kehabisan bensin sementara kita juga lupa
bawa duit karena gak sempet ke ATM.
Jika kita sudah terbiasa menulis
cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis. Ya pastilah
topic sepele aja kita mampu . Itu poinnya.
Menulis itu persis kayak memasak
supaya tambah enak tambahkanlah bumbu-bumbu.
Kedua, metode yang kedua adalah
memancing emosi. Dari emosi yang kita dapat bisa kita konversikan menjadi ide.
Pernah kalian mendengar orang
ngomong “jangan tunggu kaya lalu berderma. Berdermalah dulu maka insyaAllah
kita akan menjadi kaya”…”jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum.
Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu.” ..“Jangan menunggu ide datang lalu
baru menulis. Menulislah dulu maka ide akan datang padamu,”. Sering kan kita
mendengar orang ngomong begini “gue sih may nulis tapi belum ada ide nih. Nah
itu keliru. Itu salah. Salah besar!!!
Perlu saya tekankan bahwa ide itu gak
boleh ditunggu. Ide itu harus dipancing. Persoalannya cara mancingnya
bagaimana? Caranya begini coba perhatikan sekeliling kalian. Lalu tuliskan
benda-benda yang kita tangkap melalui panca indera. Kemudian gabungkan dan
susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat. Dengan
menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera tulisan tersebut akan berfungsi
menjadi pemicu supaya ide datang.
Asep saat itu sedang berada di
kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. Tapi sayangnya kang Asep idenya
lagi mandeg. Asep duduk di depan laptopnya yang sudah menyala sejak tadi tapi
masih saja kosong tanpa satupun huruf di atasnya.
Asep memandang ke sekeliling
kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat di kamarnya. Setelah itu dia
menuliskan benda-benda yang ditemukannya. Benda-benda tersebut adalah 1. Printer.
2. Kertas. 3. Dinding. 4. AC. 5 Jam.6. Laptop.
Setelah itu, asep mulai mengetik.
Dia menyusun kalimat yang menghubungkan semua benda tadi. Dan beginilah
hasilnya :
“Printer warna hitam didepanku menungguiku kaku, ditemani Kertas-kertas kosong yang berserakan
disekitarnya. Aku lihat jam dinding
tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh/ Jam menunjukkan
pukul 2 pagi. Tai layar laptopku
masih juga kosong, Dan hingga detik ini tak satupun ide bergairah menghampiri.
Asep mengaku belum mempunyai ide
untuk menulis tapi dia telah memiliki sebuah tulisan yang sangat bagus. Luar
biasa bukan?Satu hal yang perlu dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan indera
penglihatan. Baru dari mata doing Asep telah membuat sebuah tulisan yang bagus
hanya dengan mengandalkan matanya. Padahal kita masih mempunyai indera
penciuma, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device untuk
bereksplorasi.
Semua yang ditangkap pancaindera
sangat berpotensi untuk membuat tulisan pemancing ide. Misalnya kentongan
satpam yang kompleks yang sedang memukul tiang listrik (pendengaran), bau
indomie yang sedang dimasak teman-teman kos kita (penciuman), rasa kopi yang
ternyata sudah kedaluarsa (pengecapan), rasa jijik ketika seekor kecoak
berjalan di atas kaki kita (perabaan).
Meskipun belum mempunyai ide.
Nyalakanlah laptop kalian. Duduk didepannya. Buka software words. Taruh jari
jemari kalian di atas tuts seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis.
Intinya adalah biasakan menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang. Cara
menulis seperti itu adalah cara untuk memancing ide datang. Ketika ide sudah
terjaring barulah kita kemas menjadi tulisan yang menarik. Silahkan kalian
mempraktikkan metode ini. Karena sebuah metode sulit dipahami kalau tidak dipraktikkan.
Luar Biasa!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar