PEDOMAN PEMBELAJARAN DAN INSTRUKSI PENDIDIKAN




TEORI-TEORI PENGETAHUAN DIBAGI MENJADI DUA YAITU BEHAVIORIST (TEORI PERILAKU) DAN COGNITIVE (TEORI KOGNITIF)

TEORI-TEORI PERILAKU BERKAITAN DENGAN STIMULUS YANG SECARA LANGSUNG MENDAHULUI PERILAKU YANG DIPELAJARI DAN JUGA SERINGKALI BERHUBUNGAN DENGAN KONSEKUENSI DARI PERILAKU YANG BIASA DISEBUT DENGAN PENGUATAN MOTIVASI.

TEORI KOGNITIF BERKAITAN DENGAN LEBIH LANGSUNG PADA PROSES PEMBELAJARAN MANUSIA  YANG CENDERUNG TAK TAMPAK : DAYA INGAT, PERHATIAN, PEMAHAMAN MENDALAM, ORGANISASI-ORGANISASI GAGASAN-GAGASAN, DAN PROSES INFORMASI.
PERBANDINGAN TEORI PERILAKU DAN KOGNITIF
TEORI
ISTILAH
TOKOH
PERILAKU (BEHAVIORAL)
STIMULUS
PAVLOV

RESPON
SKINNER

OPERANT
BANDURA

PRNGUATAN MOTIVASI


PENGKONDISIAN

KOGNITIF (COGNITIVIE)
DAYA INGAT
BRUNER

PERHATIAN
PIAGET

PEMAHAMAN MENDALAM
AUSUBEL

ORGANISASI GAGASAN


PROSES INFORMASI


SECARA UMUM TEORI PERILAKU AKAN MEMFOKUSKAN PERHATIAN KITA PADA HAMPIR SEMUA BENTUK HUBUNGAN LANGSUNG ANTARA HAL-HAL YANG KITA PERSIAPKAN BAGI PARA SISWA KITA DENGAN BAGAIMANA CARA MEREKA MERESPON HAL TERSEBUT. (HAL 21)

PENGKONDISIAN KELAS MERUJUK PADA PENGETAHUAN DIMANA SEBUAH PERILAKU YANG SEMULA MENGIKUTI SEBUAH PERISTIWA DIMINTA UNTUK MENGIKUTI PERISTIWA LAIN YANG BERBEDA. PERISTIWA DALAM DEFINISI INI DENGAN STIMULUS DAN MERUJUK PERILAKU YANG MENYERTAINYA DENGAN ISTILAH RESPON. DENGAN ISTILAH INI PENGKONDISIAN KELAS MERUJUK PADA PENGETAHUAN DIMANA SEBUAH RESPON YANG SEMULA MENGIKUTI SEBUAH STIMULUS DIMINTA UNTUK MENGIKUTI STIMULUS LAIN YANG BERBEDA. (hal 24)



IVAN PAVLOV
DIAGRAM PENGKONDISIAN ANJING  (HAL 25)
SEBELUM PENGKONDISIAN :
MAKANAN.........................................MENGELUARKAN AIR LIUR
LONCENG ..........................................TIDAK ADA RESPON

PADA SAAT PENGKONDISIAN
LONCENG DAN MAKANAN ...............MENGELUARKAN AIR LIUR

SETELAH PENGKONDISIAN :
LONCENG        ................................MENGELUARKAN AIR LIUR

PENGKONDISIAN OPERANT
VARIASI PALING DIKENAL DARI TEORI ALIRAN PERILAKU, PENGKONDISIAN OPERANT DIKEMBANGKAN B.F. SKINNER SELAMA BEBERAPA DEKADE.  PENGKONDISIAN OPERANT MERUPAKAN SEBUAH PROSES DIMANA KONSEKUENSI DARI BEBERAPA PERILAKU MEMPENGARUHI KEMUNGKINAN BERULANGNYA PERILAKU TERSEBUT DI MASA MENDATANG. SEEKOR BURUNG MERPATI AKAN LEBIH SERING MEMATUK SEBUAH PENGUNGKIT JIKA PERILAKU TERSEBUT BISA MENGELUARKAN MAKANAN YANG IA MAKAN. (hal 30)
DALAM PENGKONDISIN OPERANT PERILAKU YANG MENINGKAT FREKUENSINYA DISEBUT SEBAGAI SEBUAH OPERANT KARENA PERILAKU TERSEBUT MENGOPERASIKAN ATAU PENGERTIAN LAIN MENGHASILKAN KONSEKUENSINYA. (Hal 31)

SIFAT DASAR PENGUATAN MOTIVASI
Formulasi dasar teori Skinner menetapkan perbedaan antara penguatan motivasi positif dan penguatan motivasi negatif. Dalam penguatan motivasi positif beberapa bentuk penghargaan, obyek atau peristiwa yang diinginkan diberikan sebagai konsekuensi operant yang dilakukan. Dalam eks periment awal yang dilakukan Skinner  terhadap beberapa hewan, penguat positif dalam bentuk kenyamanan mendasar seperti makanan, minuman atau hubungan seksual. Kalau dalam pendidikan seperti penghargaan non fisik seperti pujian terhadap anak. (hal 32).
Dalam penguatan motivasi negatif beberapa bentukobyek atau peristiwa yang aversif dihilangkan atau dicegah kemunculannya. Jika seekor anjing mampu menghindari setrum listrik dengan melompati pagar artinya mendapatkan penguatan motivasi negatif. Atau seorang anak bisa menghindari omelan guru dengan mengerjakan tugas tepat waktu maka berarti dia mendapatkan penguatan motivasi negatif.
Dalam masing-masing kasus tingkat probabilitas sebuah perilaku meningkat karena konsekuensinya itulah makanya sering disebut sebagai penguat motivasi.  Penguat motivasi negatif memiliki fungsi sama dengan penguat motivasi positif. Perbedaannya, penguat negatif bekerja menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara, penguat positif bekerja dengan mengharapkan hal-hal yang diinginkan. (hal 33)
PENGUAT MOTIVASI SEKUNDER
Pada kasus-kasus khusus, penguat motivasi primer pada akhirnya akan perlu menguatkan motivasi terhadap sifat-sifatnya sendiri (atau dikenal sebagai motivasi sekunder). Contoh seekor merpati yang mematuk sebuah pengungkit awalnya memiliki motivasi yang dikuatkan oleh makanan. Namun apabila sebuah lonceng ikut berbunyi pada saat sama dengan hadirnya makanan, maka lonceng tersebut akhirnya akan meningkatkan perilaku mematuk burung merpati tersebut.. Dalam logikanya seolah-olah burung tersebut mematuk seolah-olah untuk membunyikan lonceng bukan untuk makanan. Hal 37
PEMBENTUKAN
Bagaimana jika seorang guru ingin menguatkan motivasi sebuah kelompok siswa yang terbiasa berisik agar mereka mampu membaca dengan tenang di kelas sementara para siswa tersebut tidak pernah tenang dalam waktu yang lama. Mengatasi masalah ini dalam teori pengkondisian operant menawarkan sebuah jalan yang disebut diferensiasi respon atau pembentukan. Caranya seorang guru diminta memberikan penguatan motivasi positif yang anda perkirakan ada. Seberapapun menyimpangnya perkiraan anda tersebut pada awalnya. Meskipun ada kemungkinan bahwa para siswa yang berisik tidak mampu membaca dengan tenang dalam waktu 15 menit penuh, ada kemungkinan mereka bisa membaca tenang dalam satu menit saja, kemudian ditingkatkan lagi penguatan motivasi agar lebih lama membaca. HAL 44

PERANGKAIAN
SEEKOR ANJING AWALNYA DILATIH DENGAN PENGKONDISIAN OPERANT DENGAN MELATIH MEMASUKKAN BOLA KE KERANJANG DAN MENDAPAT HADIAH BISKUIT. SETELAH TERBIASA, ANJING TERSEBUT DILATIH MEMBAWA BOLA MELEWATI RUANGAN KEMUDIAN BARU MENJATUHKAN BOLA KE KERANJANG DAN DST. ARTINYA MENGIKUTI ALUR MUNDUR DARI TUJUAN AKHIR YAITU MEMASUKKAN BOLA KE KERANJANG. KONSEP INI JUGA BISA DITERAPKAN KE PROSES PEMBELAJARAN. HAL 45-HAL 46

PENGUATAN MOTIVASI BERJANGKA PANJANG UNTUK MEMBENTUKNYA TAPI JUGA BERJANGKA PANJANG UNTUK MENGHILANGKANNYA. HAL 52

DILEMA ETIS PENGGUNAAN PENGKONDISIAN OPERANT
SKINNER berulangkali memperdebatkan bahwa konsep kebebasan dan pilihan sama sekali tidak memiliki tempar dalam memahami perilaku manusia. Intinya teori pengkondisian menyebutkan bahwa konsep kebebasan dan pilihan dalam ruang kelas adalah konsep ilusi. Satu2nya peristiwa sejati di ruang kelas adalah peristiwa yang dikendalikan melalui penguatan motivasi. Pengendalian perilaku bisa disengaja atau tidak disengaja. Para pengajar menolak teori ini karena dianggap guru seperti Tuhan. Jika konsep ini dijalankan dengan kaku, maka akan tersisa nilai-nilai kemanusiaan. Para guru tidak bisa membantu perkembangan potensi individual dengan cara demokratis karena sudah diondisikan atau dengan bahasa halus di kontrol perilakunya.  Oleh kaum pesimis teori ini disebut kontrol keramaian. Sementara kaum optimis memandang teori ini sebagai manajemen instruksional. (hal 62-64)
Melakukan penguatan motivasi terhadap sebuah perilaku yang jelas dan nyata mungkin tidak bisa memecahkan semua masalah tetapi setidaknya ia berhasil dalam berbagai situasi di dalam kelas khususnya ketika proses yang dilibatkan disana lebih banyak proses melakukan ketimbang proses berpikir.

Diolah dari (KELVIN SEIFERT)DITERJEMAHKAN DARI BUKU EDUCATIONAL PSYCHOLOGY, PENERJEMAH YUSUF ANAS, FEBRUARI 2012. CET. I, IRCISOD, JOGYAKARTA.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membayangkan Seminggu Tidak Menulis Dipecat, Rahasia Sukses Profesor Richardus Eko Indrajit Menulis 75 Buku